اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ،
أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ
ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ.
Hadirin sidang jumat di Rahmati Allah Swt
marilah kita bertakwa kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala, menolong agama-Nya dan selalu berbuat taat kepada-Nya agar Dia
memberikan pertolongan dan pahala-Nya kepada kita. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman. Dalam surah al hajj ayat 41 -42.
,
وَلَيَنصُرَنَّ اللهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ اللهَ
لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ .الَّذِينَ إِن مَّكَّنَّاهُمْ فِي اْلأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلاَةَ وَءَاتَوُا
الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنكَرِ وَلِلَّهِ
عَاقِبَةُ اْلأُمُورِ
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang
menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha
Perkasa. (yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka
bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat
ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali
segala urusan. (Qs al-Hajj/22:41-42)
Hadirin rahimakumullah, sesungguhnya iman itu
tidak diperoleh hanya dengan berangan-angan, tidak pula dengan berhias secara
fisik, akan tetapi iman adalah apa yang terukir dan tertanam di dalam
hati. Dan bukti kejujuran iman itu adalah dengan
mengerjakan berbagai ketaatan dan menjauhi berbagai maksiat.
Setiap orang bisa
mengaku seorang Muslim, bahkan lebih dari itu yaitu mengaku Mukmin. Setiap
orang bisa mengucapkan asyhadu allâ ilâha illallâh wa asyhadu anna
muhammadar rasûlullâh. Orang-orang munafik juga bias menyebut
Allah Subhanahu wa Ta’ala , padahal mereka berada di neraka
yang paling dasar. Mereka datang kepada Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam dan mengucapkan, “Kami bersaksi bahwa engkau adalah
utusan Allah.” Mereka bersumpah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan para Sahabatnya bahwa mereka beriman kepada beliau,
padahal sebenarnya
mereka tidaklah demikian. Akan tetapi syahadat dan iman mereka tidaklah
bermanfaat bagi mereka dan mereka berada di neraka yang paling bawah, di bawah
orang-orang Musyrik, Atheis, Yahudi dan Nasrani. Karena syahadat dan
iman mereka tidak bersumber dari keyakinan dan keimanan, tidak pula
karena sikap menerima dan tunduk ke pada Allah Swt.
Allah Swt Berrfirman:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ ءَامَنَّا
بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الأَخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ
Di antara manusia ada yang mengatakan, “Kami
beriman kepada Allah dan hari kemudian” padahal mereka itu sesungguhnya bukan
orang-orang yang beriman. (Qs
al-Baqarah/2:8)
Iman adalah akidah yang kokoh sebelum segala
sesuatu. Iman itu
membuahkan perkataan yang baik dan amal shaleh. Iman juga menghasilkan
kecintaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya,
serta ikhlas dalam mentauhidkan atau mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan
mengikuti Rasul-Nya.
Iman adalah kesungguhan, amalan, ketekunan,
kesabaran, menahan dan mencegah diri dari sesuatu disukai maupun yang tidak
disukai semata-mata karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sesungguhnya iman
memiliki tanda-tanda yang banyak. Allah Subhanahu wa Ta’ala banyak
menyebutkannya dalam al-Qur`ân dan Rasulullâh shallallahu ‘alaihi wa
sallam banyak menyebutkannya dalam haditsnya. Di antaranya adalah firman Allah Swt
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ
اللهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَاتُهُ زَادَتْهُمْ
إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ . الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاَةَ
وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ . أُوْلَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا
لَّهُمْ دَرَجَاتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah
mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila
dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada
Allah-lah mereka bertawakal. (yaitu) Orang-orang yang mendirikan shalat dan
yang menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka. Itulah
orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh
beberapa derajat ketinggian di sisi Rabb-nya dan ampunan serta rezki (nikmat)
yang mulia.” (Qs
al-Anfâl/8:2-4)
Hadirin siding jumat yang dimuliakan Allah swt
Sekarang
marilah kita muhasabah diri kita sudahkah kita merasakandan melakukan seperti
apa yang firmankan Allah diatas..sudahkah kita,,,ketika disebut nama Allah
bergetarlah hati kita ….ataukah kita hanya santai santai saja ketika allah
memanggil kita, salahkah Allah ketika kelak diakherat dia tidak memanggil kita
ke surganya?...Sudahkah kita, ketika dibacaan ayat ayat Allah swt ,akan
bertambah lah iman kita….yang terjadi bahkan sebaliknya….ketika ada orang yang
membaca al quran kita suruh diam….ketika ada yang mengkaji ayat ayat allah kita
mengejeknya…ada yang tidak nyaman dengan bacaan bacaan al quran….mereka lebih
nyaman mendengarkan lagu lagu yang mengumbar hawa nafsu.dan memicu kemaksiatan….
Sudahkah
kita “وَعَلَى رَبِّهِمْ
يَتَوَكَّلُونَ dan kepada tuhan mereka,
mereka berserah diri…..bertawaqqal kepadanya…….ataukah sebaliknya……kita lebih
menyerahkan hidup kita kepada dunia ini….kita lebih percaya bahwa kebahagiaan
itu ada jika kita memiliki dunia ini,
Selanjutnya dalam bentuk prilaku atau
tindakan nyata Allah memberikan tanda , bahwa orang yang beriman itu adalah الَّذِينَ يُقِيمُونَ
الصَّلاَةَ mereka
yang mendirikan sholat ……..hadirin yang dimuliakan Allah swt. Jangan sampai ada di Negara yang kita cintai
ini, jangan sampai ada di desa yang kita cintai ini orang orang yang tidak
melaksanakan perintah sholat....sesibuk apapun kita..jangan sampai lupa
sholat….karena rasulullah saw bersabda
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ،
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab
pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya
baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak,
sungguh ia telah gagal dan rugi.
Hadirin yang dimuliakan Allah swt . selanjutnya ,tanda orang yang beriman itu adalahوَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ
Hadirin yang dimuliakan Allah swt . selanjutnya ,tanda orang yang beriman itu adalahوَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ
Yaitu
orang orang yang menafkahkan sebagian dari rizki yang Allah berikan kepadanya……baik
dengan zakat sedeqah maufun infaq…..hadirin yang dimuliakan allah swt……….jika
ada pemimpin suatu negeri yang selalu mempermasalahkan kemiskinan di Negara
ini….maka jawaban nya adalah lakukanlah apa yang dicontohkan Kholifah Abu bakar
assiddiq……jika semua kaum muslimin yang yang memiliki harta menunaikan zakat
hartanya….jika semua kaum muslimin peduli terhadap saudaranya kemudian ia membantunya dengan kemampuan yang
ia miliki baik dengan harta ataupun tenaga ….maka tidak akan pernah ada kaum muslimin
yang kelaparan ..tidak ada kaum muslimin yang melarat….
Hadirin
yang dimuliakan allah swt.
Jika
kita sudah melakukan ini…..
.
أُوْلَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَّهُمْ دَرَجَاتٌ عِندَ رَبِّهِمْ
وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
Mereka akan memperoleh beberapa derajat
ketinggian di sisi Rabb-nya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.”
Akhirnya semoga kita termasuk dari golongan
orang orang yang dicintai allah swt. Semoga kita termasuk dari golongan hamba
hambanya yang beriman dan bertaqwa kepadanya .
Dan semoga allah swt menerima sholat dan
sedeqah kita …amiin ya rabbal ‘alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ
وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ
مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.
أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ.
أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar